Monday, February 9, 2015

Sejarah Panjang Beck dan Grammy

(Credit: https://www.facebook.com/Beck)

Pagi ini banyak penikmat musik dan pelaku industri musik memantau ajang Grammy Awards ke-57. Salah satu hal yang paling mengejutkan dan jadi perbincangan adalah pada kategori bergengsi, Album of The Year yang dinobatkan pada album “Morning Phase” dari Beck.

Nama Beck memang tidak menghiasi berita dan media sosial sepanjang tahun 2014. Ia merilis album “Morning Phase” bulan Februari tahun 2014 dan menduduki posisi #3 di Billboard 200 saat debutnya. Publikasi atas album ini memang kalah jauh dibanding album lain yang jadi nominasi Grammy kategori Album of The Year. Album “Beyoncé” dari Beyoncé jadi buah bibir di akhir tahun 2013 lewat rilisan mengagetkan dan tanpa proses promosi pra-rilis. “X” dari Ed Sheeran juga masuk jajaran album terlaris 2014, Sam Smith dengan “In The Lonely Hour” mungkin memiliki lagu-lagu balada terkuat tahun ini, “G I R L” dari Pharrell Williams memuat lagu “Happy” yang bukan cuma jadi hits tapi mampu membangun sebuah gerakan global. Sementara Beck Hansen tak mendapat popularitas serupa.

(Credit: https://www.facebook.com/Beck)
Saya tertarik untuk membahas kemenangan Beck bukan dari sisi apa yang ditawarkan albumnya, karena itu hanya akan menjadi sebuah album review. Namun perbincangan di media sosial adalah mengenai anak muda dan remaja yang mungkin tak tahu siapa Beck. Publikasi yang kurang juga seakan menghalanginya untuk jadi pemenang Album of The Year. Sebenarnya kalau melihat sejarah Beck di ajang Grammy, tak mengejutkan jika ia meraihnya tahun ini.

Beck mendapat nominasi Grammy pertamanya tahun 1995 untuk kategori Best Male Rock Vocal Performance lewat lagu “Loser”. Bayangkan, itu terjadi 20 tahun lalu! Saat itu ia bersaing dengan Peter Gabriel, Van Morrison, Bruce Springsteen dan Neil Young. Ia dikalahkan Bruce Springsteen denga “Street of Philadelphia” yang membahana di seluruh dunia lewat film “Philadelphia”.


Dua tahun kemudian, di tahun 1997 Beck kembali lagi masuk jajaran nominator. Tidak tanggung-tanggung kategorinya Album of The Year untuk albumnya yang berjudul “Odelay”. Dua nominasi lainnya adalah Best Male Rock Vocal Performance lewat lagu "Where It's At" dan Best Alternative Music Performance lewat album “Odelay” yang keduanya berhasil ia menangkan.

Tahun 2000 Beck kembali meraih kemenangan Grammy lewat album “Mutations”. Kategori yang ia menangkan adalah Best Alternative Music Performance. Album ini bersaing album-album dari Fatboy Slim, Tori Amos, Moby dan Nine Inch Nails. Setahun kemudian, tahun 2001 Beck kembali meraih nominasi Album of The Year lewat album “Midnite Vultures”. Bersaing dengan “Kid A” Radiohead, “Marshall Mathers LP” Eminem, “You're The One” Paul Simon, “Two Against Nature” Steely dan, Beck masih harus mengakui keunggulan Steely Dan saat itu. Di kategori Best Alternative Music Album, ia dikalahkan oleh Radiohead yang di tahun tersebut punya album “Kid A” yang sangat kuat.

Tahun 2003 ia mendapat nominasi lagi untuk kategori Best Alternative Music Album. Kali ini untuk album “Sea Change”. Sayangnya ia tidak memenangkannya. Lanjut ke tahun 2006, Beck kembali mendapat nominasi di kategori yang sama lewat albumnya yang bertitel “Guero”. Tahun 2007 lewat lagu “nausea” Beck dinominasikan pada ajang Grammy untuk kategori Best Solo Rock Vocal Performance. Nominasi untuk kategori yang sama didapatkannya lagi di tahun 2008 lewat lagu “Timebomb”. Album “Modern Guilt” membawa Beck ke ajang Grammy tahun 2009 dengan nominasi Best Alternative Music Album. Danger Mouse yang menjadi produser album ini juga mendapat nominasi untuk kategori Producer Of The Year, Non-Classical.

6 tahun kemudian, tahun 2015, Beck muncul sebagai musisi yang cukup senior dibanding pesaingnya. Ia pun menjadi penampil bersama Chris Martin menyanyikan lagu dari album “Morning Phase” berjudul “Heart Is A Drum”. Total nominasi yang ia (termasuk karya dan timnya) raih juga tak sedikit, 5 kategori. Dua nominasi yang tak dimenangkannya adalah Best Rock Performance yang dimenangkan “Lazaretto”-nya Jack White dan Best Rock Song yang dimenangkan “Ain't It Fun” dari Paramore. Mari kita bahas tiga kategori yang dimenangkannya tahun ini.

Grammy pertama, adalah untuk kategori Best Engineered Album, Non-Classical yang dimenangkan “Morning Phase” memang bukan ditujukan untuk Beck pribadi namun lebih ke tim sound engineer yang mengerjakan album. Tercatat nama Tom Elmhirst, David Greenbaum, Florian Lagatta, Cole Marsden, Greif Neill, Robbie Nelson, Darrell Thorp, Cassidy Turbin & Joe Visciano sebagai engineers dan Bob Ludwig sebagai mastering engineer.

Kategori kedua yang dimenangkannya adalah Best Rock Album. Ia tahun ini mengalahkan nama legendaris U2 dengan album “Songs of Innocence” yang menjadi berita besar lewat langkah memberi cuma-cuma ke pengguna iTunes di seluruh dunia. Selain itu nama lain yang dikalahkannya. Selain itu ada album ke-14 dari Ryan Adams yang diberi judul namanya sendiri; album “Hypnotic Eye” dari band lawas Tom Petty and the Heartbreakers yang untuk pertama kalinya album mereka menduduki posisi puncak Billboard 200 saat debut; serta album “Turn Blue” dari The Black Keys yang juga debut di posisi puncak Billboard 200.

Kategori terakhir dan yang paling bergengsi tentunya Album of The Year. Pencapaiannya ini bahkan membuat banyak orang bingung. Kanye West bahkan hampir menginterupsi proses penyerahan piala tersebut. Bayangkan Beck bertarung melawan album-album raksasa yang sukses luar biasa dan mendapat pujian dari kalangan kritikus. Mengutip pada website Grammy Awards, pertimbangan besar dari sebuah penghargaan Grammy adalah sebagai berikut

The GRAMMYs are the only peer-presented award to honor artistic achievement, technical proficiency and overall excellence in the recording industry, without regard to album sales or chart position.” (http://www.grammy.org/recording-academy)


Jika melihat penjelasan itu, tentunya ini bukan masalah popularitas semata. Tangga lagu dan catatan penjualan juga tak serta-merta jadi penentunya. Faktor estetika, kualitas, teknis pengerjaan, dan banyak faktor lain bisa menjadi penilaian. Pada akhirnya memang Beck lah juara kategori Album of The Year, dan bukan hal aneh jika melihat bahwa ia sudah punya sejarah panjang ketika kita bicara Grammy dibanding nominator lain. Salut untuk Beck!


No comments:

Post a Comment