Beberapa waktu lalu saya diwawancara oleh mbak Asri Nur Aini, jurnalis dari Market+ Magazine yang akan menerbitkan edisi September bertemakan industri musik. Sayang sekali ada kesalahan dalam penulisan nama saya dalam artikel tersebut. Tapi bagaimanapun terima kasih untuk Market+ yang telah mengangkat tema ini dalam publikasinya. Berikut ini adalah artikel hasil wawancara tersebut.
Musik dan Kanal Bisnis Baru
Selain perkembangan layanan streaming musik, kini
banyak perusahaan rekaman yang memiliki divisi artist management hingga event
organizer. Pasar off air di Indonesia masih begitu besar karena populasi dan luasnya
wilayah negara kita menjadikan permintaan pasar akan hiburan live music masih
besar.
Pondra Priyanto (catatan buat redaksi: harusnya Priyono) dari Sony Music Indonesia menyampaikan
bahwa industri musik adalah sebuah industri yang luas dan tak terbatas pada
artis di depan panggung. “Banyak hal menarik di belakang layar seperti
pemasaran, teknis audio, artist management , produksi pertunjukan, pengembang
digital, pendidikan musik, dan banyak lagi. Khusus untukmusisi, tak usah takut
dengan tantangan dunia musik profesional,” tutur Pondra.
Ia berpendapat bahwa hal utama bagi para talent
muda yang tertarik terjun di industri musik adalah mempelajari industrinya agar
bisa melihat kesempatan lebih banyak dan antisipasi terhadap risiko yang ada. “Lewat
pemahaman industri yang baik kita bisa masuk ke dalamnya lewat jalur-jalur tak
konvensional yang kadang bisa mengagetkan pasar dan justru membawa kesuksesan,”
lanjutnya.
Sebagaimana halnya tim dari Sony Music Indonesia
yang memahami tentang pertumbuhan industri yang berujung pada inovasi. Potensi
layanan musik streaming yang dikembangkan salah satunya dengan meluncurkan
aplikasi Sony Music Jive. Aplikasi streaming dan download musik
ini tersedia secara cuma-cuma dalam beberapa tipe smartphone Sony Xperia.
Pelanggan bisa menikmati ratusan ribu lagu baik lokal maupun internasional dari
beberapa record label di
aplikasi ini.
“Di ranah artist management kami memasarkan artis-artis yang kami naungi untuk penampilan di berbagai event dan juga untuk kebutuhan brand activation hingga brand ambassador bagi klien. Kami juga memiliki divisi yang siap menyelenggarakan berbagai jenis event terutama yangmelibatkan unsurmusik didalamnya,“ jelas Pondra.
Di luar kanal-kanal bisnis tersebut, terdapat upaya menggali potensi bisnis musik di berbagai bidang lain seperti music synchronization (penggunaan musik/lagu) hingga international artist provider . Pondra berharap Sony Music Entertainment Indonesia terus berinovasi tak hanya mengikuti perkembangan pasar tetapi juga menjadi pionir di industri musik dan kreatif.
(ANA)
Link Market+ Magazine versi online: