Petang 17 Agustus 1945, Jusuf Ronodipuro dan rekan2 merangsek masuk studio Hoso Kyoku (radio militer Jepang) untuk mengabarkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Meskipun akhirnya dihajar tentara Jepang, ini jadi tonggak tersiarnya kemerdekaan RI.
Pertandingan2 bulutangkis super-seru dari Susi Susanti disiarkan dengan menawan dan menegangkan. Peraihan medali emas pun bisa dirasakan seluruh rakyat Indonesia hingga pelosok lewat radio.
Medio 1998, saya masih ingat mendengar siaran langsung radio dari lokasi2 tragedi Trisakti hingga Semanggi. Kepanikan luar biasa ditengah suara letusan bedil dan gas air mata tapi laporan pandangan mata terus berjalan. Ngeri!
Gelombang radio berkali2 jadi medium paling cepat dalam menyiarkan kejadian2 terbesar bangsa ini. Tak berlebihan jika tanggal 11 September hari berdirinya RRI dinyatakan sebagai Hari Radio di Indonesia. Selamat untuk rekan2 pekerja dan pecinta dunia radio. Merekalah garda terdepan kedaulatan bangsa di gelombang radio Indonesia.
No comments:
Post a Comment