Wednesday, July 2, 2014

Pengalaman Luar Biasa Dibalik Album "Ken's Bar III"


Ada cerita istimewa buat saya tentang album terbaru seri "Ken's Bar" dari Ken Hirai yaitu album "Ken's Bar III". Saya mendapat kesempatan berharga yaitu hadir dalam salah satu proses pembuatan album ini di Jepang. Saya waktu itu diundang ke Sony Music Studio di Nogizaka oleh teman kerja namanya URU yang juga merupakan produser salah satu track dalam album ini yaitu lagu "Virtual Insanity.

URU merupakan seorang produser dari Jepang yang mendirikan sebuah perusahaan produksi musik bernama SJ Factory yang berbasis di Tokyo. SJ Factory menaungi banyak produser dan pencipta lagu lintas bangsa terutama Jepang dan Korea. URU bukan orang baru di dunia musik, sempat menjajal karir juga sebagai personil sebuah grup R&B bernama IZ di tahun 90an hingga akhirnya memilih untuk menjadi produser, pencipta lagu dan remixer lepas. Di belakang layar, ia pernah bekerjasama dengan nama besar di negeri Sakura seperti Chemistry, Crystal Kay, JUJU, orange pekoe, Sowelu, Akina Nakamori, dan tentunya Ken Hirai. Saya mengawali perkenalan dengannya ketika mengerjakan proyek perilisan album orange pekoe di Indonesia. Sejak itu kami beberapa kali bekerjasama dan terutama yang paling intens adalah ketika URU menjadi Show/Music Director dalam event J-Music LAB selama sebulan penuh.

Kembali ke cerita mengenai album "Ken's Bar III", di dalamnya terdapat lagu "Virtual Insanity" yang pernah dipopulerkan oleh Jamiroquai dan kini dibawakan ulang oleh Ken Hirai dengan URU sebagai produsernya. Kabar ini sudah saya terima sejak sebelum keberangkatan ke Jepang bulan Februari lalu dalam rangka perjalanan bisnis. Kebetulan sekali, URU menawarkan untuk menunjukkan Sony Music Studio ketika saya disana. Tentunya tawaran ini tidak saya sia-siakan. Kapan lagi bisa melihat salah satu studio rekaman terbaik di Asia, apalagi dinaungi nama besar Sony di tanah airnya sendiri. Jadilah ia mengatur jadwal di suatu hari agar saya sempat merasakan proses kreatif di  studio tersebut, kebetulan ia sedang menggarap proses mixing dari track "Virtual Insanity". Saya datang dan dibuat terpana dengan studio ini yang terletak di kawasan legendaris Sony Music yaitu Nogizaka. Gedungnya begitu besar dan mewah, studio terdapat di bagian bawah tanah dengan dinding tebal yang tentunya dari segi akustik sangat mendukung. Di dalam gedung ada beberapa studio yang berbeda-beda ukuran, kebetulan studio yang kali ini digunakan adalah yang terbesar. Sungguh bikin terpana.




Masuk kedalam ruangan studio, ada ruangan artis, gudang alat rekam analog dan instrumen-instrumen yang pastinya begitu bersejarah. Sebuah keyboard Rhodes berdiri di salah satu sudutnya. Ada ruangan besar sebagai ruang rekam utama yang dikelilingi bilik berdinding dan pintu kaca sebagai vocal booth, dan tempat rekaman untuk intrumen spesifik lainnya. Berhubung kali ini hanya akan ada pengerjaan mixing jadi kita kembali ke ruang konsol. Disitu saya mengamati pengerjaan mixing lagu yang digarap jadi bergaya swing dan jazz dengan iringan big band yang kaya intstrumen. Ada 3 orang yang aktif bekerja, URU, seorang sound engineer (saya lupa namanya) dan seorang asisten produksi dari pihak Sony Music Studio.





Ditengah-tengah pengerjaan, datanglah sang bintang, Ken Hirai! Ia masuk ke studio dengan santai, lalu URU-san mengenalkan saya ke dia, what an honor! Sayangnya tidak bisa berfoto ria karena artis Jepang cukup ketat mengenai jeprat-jepret foto. Meskipun begitu, bertemu bintangnya di studio sembari mengamati produser dan engineer top Jepang mengerjakan sebuah track di salah satu studio terbaik di Asia, tentunya pengalaman itu sudah sangat istimewa bagi saya.

Pengalaman seperti ini yang tak ternilai buat saya. Terima kasih untuk mentor-mentor saya, Isayama-san (Sony Music Japan) dan URU-san yang memberikan serta mempercayakan banyak kesempatan juga pengetahuan tentang industri musik Jepang. 

Sekarang album "Ken's Bar III" sudah kami rilis di Indonesia dan 1 copy ada diatas meja saya. Album ini tentunya akan selalu membawa saya ke memori tentang sebuah pencapaian.


No comments:

Post a Comment